Langsung ke konten utama

CONTOH MEMBERIKAN SAMBUTAN


CONTOH MEMBERIKAN SAMBUTAN
SMP Negeri 5 Probolinggo: Bahasa Indonesia
Kumpulan Contoh Muqaddimah


السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهْ
الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى إِمَامِ اْلأَنْبِيَاءِ وَ أَشْرَفِ الْمُرْسَلِيْنَ ، سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ ، وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ :


اَلْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ :

الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا وَنَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ اْلأَنَامِ ، وَعَلَى اَلِهِ وَأَصَحَابِهِ اِلَى يَوْمِ الزِّحَامْ ، أَمَّا بَعْدُ :

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِتِّحَادِ وَاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ابْنِ عَبْدِ الله ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ ،
أَمَّا بَعْدُ :

TATACA BERKHITHOBAH :

1.     Sebelum berkhithobah (ber-ceramah/sambutan) sebaiknya memberikan salam terlebih dahulu, lalu membaca Hamdalah dan shalawat salam kepada nabi SAW

2.     Dalam membaca salam tidak didahului pembicaraan apapun (termasuk membaca Basmallah),

Imam Nawawi rahimahullah dalam sebuah kitabnya beliau menjelaskan :

(فَصْلٌ) السُّنَّةُ أَنَّ الْمُسْلِمَ يَبْدَأُ بِالسَّلاَمِ قَبْلَ كُلِّ كَلاَمٍ ِلأَنَّهُ تَحِيَّةٌ يَبْدَأُ بِهِ فَيَفُوْتُ بِاْلإِفْتِتَاحِ بِالْكَلاَمِ كَتَحِيَّةِ الْمَسْجِدِ

Sunnahnya, orang memberi salam itu memulainya sebelum bicara apa-apa, karena salam adalah penghormatan yang dibuat permulaan. Maka kesunnahannya akan hilang jika sudah dimulai dengan bicara dahulu. Seperti sunahnya shalat tahiyyatul masjid, (disunnahkan sebelum melakukan apa-apa) Al-Adzkar An-Nawawi I/168

Bahkan tidak disunahkan membaca ‘basmalah’ sebelum salam, karena salam itu sebagian dari perkara yang tidak dijalankan dengan membaca bismillah. Jika membaca bismillah, maka putuslah kesunatan salam serta kewajiban menjawab salam

Keterangan antara lain :

ومنها أن يبدأ كل مسلم منهم بالسلام قبل الكلام ويصافحه عند السلام قال النبى صلى الله عليه وسلم من بدأ بالكلام قبل السلام فلا تجيبوه حتى يبدأ بالسلام .اهـ

Sebagian kewajiban muslim atas muslim lainnya adalah memulai salam sebelum pembicaraan, berjabat tangan saat salam, Nabi Muhammad bersabda “Barangsiapa memulai pembicaraan sebelum salam maka tidak usah dijawab hingga ia memulainya dengan salam terlebih dahulu” (HR. Thobaroni dan Abu Na’im) Ihyaa’ Uluumiddin II/200

3.      Bukankah ‘setiap perkara’ yang baik, seharusnya di mulai dengan Basmallah ?

والمراد بالأمر ما يعم القول كالقرأة والفعل كالتأليف ، ومعنى ذى بال أى صاحب حال بحيث يهتم به شرعًا أى بأن لا يكون من سفاسف الأمور وليس محرما ولا مكروها ، ويشترط أيضا أن لا يكون ذكرا محضا ولا جعل الشارع له مبدأ غير البسملة والحمدلة ، وخرج ما جعل الشارع له مبدأ غير البسملة والحمدلة كالصلاة فلا يبدؤ بالبسملة ولا بالحمدلة بل بالتكبير مثلا.اهـ

Yang dimaksud ‘setiap perkara’ (dalam hadits tersebut) mencakup semua jenis ucapan seperti bacaan dan semua jenis perbuatan seperti mengarang (kitab).

»        Yang dimaksud kalimat ‘yang mengandung kebaikan’ adalah setiap keadaan yang oleh syara’ dipandang penting untuk diawali dengan bismillah, bukan perkara yang terlalu kecil (hal sepele), bukan hal yang haram bukan pula hal yang makruh.

»        Disyaratkan pula bukan berupa dzikir murni dan bukan hal yang oleh syara’ ditetapkan keberadaannya dengan selain basmalah dan hamdalah seperti shalat yang oleh syara’ telah ditetapkan tidak diawali dengan basmalah dan hamdalah tapi awalilah dengan takbir. Tuhfah al-Muriid hal. 3


4.      Ucapan salam dan Jawabannya :

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ 

وَعَلَيْكُمُ السَّلاَمُ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ 

Bukan :  
وَعَلَيْكُمْ سَلاَمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهْ 


Wallaahu A’lamu nis shawaab

Komentar