4 POSISI ANAK
DALAM AL-QUR’AN
Anak adalah
anugerah Yang Maha Kuasa bagi para orang tua. Yang dapat menjadi kebanggaan orang
tua di kemudian hari.
Namun disisi lain,
anak juga bisa menjadi fitnah atau ujian, bahkan menjadi musuh bagi para orang
tuanya.
Dalam Al Qur’an
disebutkan bahwa anak bisa menempati beberapa posisi :
Anak sebagai Penyejuk hati
Anak sebagai Perhiasan,
Anak sebagai Ujian, hingga
Anak sebagai Musuh
Kapankah seorang
anak bisa menjadi musuh, ujian, perhiasan, dan menjadi penyejuk hati? Al-Qur’an
telah mejelaskan keempat tipikal anak kepada kita semua.
Pertama,
Tipe Anak yang
menjadi penenang hati, penyejuk jiwa, sebagaimana disebutkan dalam doa Al-Qur’an
:
رَبَّنا هَبْ لَنا مِنْ أَزْواجِنا وَذُرِّيَّاتِنا قُرَّةَ
أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا ۞
“Ya Robb kami,
anugerahkanlah kepada kami istri/suami kami dan keturunan kami sebagai
"Qurrata A’yun" (penyejuk jiwa), dan jadikanlah kami imam bagi
orang-orang yang bertakwa” (QS al-Furqan [25]: 74).
Qurrata A’yun : (penenang hati, penyejuk jiwa)
Jiwa seseorang
merasa sejuk / bahagia belum tentu karena memiliki banyaknya harta, tetapi
melihat tingkah laku anak yang sopan, cerdas, berbakti serta suami yang setia
adalah sebuah nilai kebahagiaan tersendiri dalam rumah tangga yang tak bisa
digantikan dengan harta
Tentu mempunyai
keluarga seperti ini tidaklah mudah, butuh perjuangan butuh kesabaran dalam
membina, dan mendidiknya, bahkan membiayainya dan yang tak kalah penting adalah
do'a,
Kedua,
Tipe Anak sebagai
perhiasan dunia, sebagai hiburan dan kesenangan orang tua saja, sebagaimana
yang diungkap dalam ayat :
الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ
الصَّالِحَاتُ خَیۡرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَابًا
وَخَیۡرٌ أَمَلًا ۞
“Harta dan
anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia sedang amalan-amalan saleh yang
kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi
harapan,” (QS. Al-Kahfi [18]: 46)
Dalam ayat ini,
kita diingatkan bahwa sesenang apapun kita punya anak dan harta suatu saat
pasti akan kita tinggalkan hanya amal shaleh yang akan abadi
Ketiga,
Tipe Anak yang
menjadi fitnah atau ujian, sebagaimana yang diungkap dalam ayat :
إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللَّهُ
عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ ۞
"Sesungguhnya
hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala
yang besar." (bila kamu bisa menghadapinya dengan sabar) (QS. At-Taghabun
[64]: 15).
Mungkin ini pula
yang dimaksud anak sebagai amanah atau titipan yang diharus dijaga dengan
sebaik-baiknya. Dipenuhi hak-haknya, disayang, dirawat, dididik agar memiliki
masa depan yang cerah dan membahagiakan orang tuanya.
Ingatlah Allah
memiliki balasan yang besar bagi mereka yang menjaga amanat ini. Maka janganlah
sia-siakan jiwa dan raga anak, jangan membunuh (karakter) mereka (takut
membiayainya) karena takut miskin
وَلَا تَقۡتُلُوۤا أَوۡلَادَكُمۡ خَشۡیَةَ إِمۡلَاقٍ ، نَّحۡنُ
نَرۡزُقُهُمۡ وَإِیَّاكُمۡۚ إِنَّ قَتۡلَهُمۡ كَانَ خِطۡأً كَبِیرًا ۞
Dan janganlah
kamu membunuh (karakter) anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan
memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka
adalah suatu dosa yang besar, (QS. Al-Isra’ [17]: 31).
Keempat,
Anak bisa menjadi
musuh. hal itu diungkapkan dalam ayat berikut.
يا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْواجِكُمْ وَأَوْلادِكُمْ
عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ
اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ۞
“Hai orang-orang yang
beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu itu ada yang
menjadi musuh bagimu maka berhati-hati dan waspadalah kamu terhadap mereka dan
jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. At-Taghabun [64]:
14).
Demikian empat
tipikal anak yang disebutkan Al-Qur’an. Semoga kita senantiasa dikaruniai
keturunan yang saleh dan mampu memberi pertolongan kelak di akhirat. Amiin.
Wallahu a’lam
Komentar
Posting Komentar